Perlibatan Kelompok Rentan dalam Rencana Pembangunan Tahun 2024

Musrena Keren kembali digelar untuk menghimpun masukan dari kelompok perempuan, anak, disabilitas, serta kelompok rentan sebagai bagian untuk mewujudkan pembangunan yang lebih inklusif di Kabupaten Trenggalek.
.
Beragam masukan dan usulan disampaikan dalam forum yang dilaksanakan di Widoro Fish Garden Kecamatan Gandusari, Selasa (7/3/2023). Antara lain peningkatan kurikulum pada Sepeda Keren, seperti pelatihan IT kepada para perempuan.


Selain itu juga terkait indeks pembangunan manusia. Pemkab Trenggalek bekerja sama dengan Unicef akan fokus menangani permasalahan anak yang tidak sekolah dengan mendorong gerakan kembali belajar.
.
“Sehingga nanti indeks pembangunan manusia kita juga menjadi lebih baik,” harap Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin.
.
Sebagai langkah identifikasi bagi anak-anak yang tidak sekolah, Mas Ipin menjelaskan nantinya akan ada kelompok kerja (pokja) dari desa-desa ramah perempuan dan anak.


Dari Unicef sendiri, dijelaskan oleh Mas Ipin, agar diidentifikasi terlebih dahulu anaknya, kemudian akar masalahnya, lalu dicarikan solusi.


“Kalau urusannya biaya bagaimana, kalau urusannya menikah ya berarti jangan ada diskriminasi kalau memang sudah terlanjur karena satu dan lain hal, ya kan nggak masalah anak yang sudah menikah juga bersekolah,” ucapnya.


“Atau kemudian ada pendidikan kejar paket atau pendidikan penyetaraan, itu kan juga jadi salah satu solusi,” jelas Mas Ipin menambahkan.
.
Kemudian masukan dari forum anak terkait pelayanan bagi disabilitas maupun kelompok rentan, khususnya ketersediaan angkutan pelajar yang memadai.


.
“Jadi beberapa hal yang jadi masukan dan ini nanti juga mengkompulir beberapa masukan dari Musrena Keren yang ada di kecamatan, sebelum nanti dibawa ke forum Musrenbang untuk APBD tahun 2024,” terang Mas Ipin.

Redaksi


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *